HINDARI PERGAULAN BEBAS
HINDARI PERGAULAN BEBAS

Masa remaja merupakan masa dimana akan menemukan masa depan kita. Pada masa ini kita selalu ingin mencoba hal-hal baru sampai kita bisa mencari "jati diri" kita. Maka dari itu kita harus memanfaatkan sebaik-baiknya dalam menjalani pada masa ini.

 Faktanya masih banyak para remaja yang tidak memanfaatkan masa remajanya dengan baik. Masih banyak para remaja yang terjerumus pada pergaulan bebas, tentu kita tahu pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang dimana kata "bebas" itu adalah melewati batas-batas norma. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik dilingkungan maupun media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Contoh pergaulan bebas dimasa remaja; pemakaian narkoba, tawuran antar sekolah, free sex, merokok, balapan liar dan masih banyak lainnya. 

 Ditambah lagi dengan kemajuan teknologi, seperti internet dengan internet banyak para temaja menggunakannya dengan tidak bijak contohnya para remaja masih banyak yang membuka situs porno, hampir rata-rata yang membuka situs tersebut dari kalangan remaja. 

 Sungguh mengerikan melihat kejadian-kejadian kenakalan remaja. Begitulah fakta sekarang ini meskipun tidak semua para remaja seperti itu, fakta-fakta diatas menandakan bahwa tidak adanya nilai-nilai pendidikan Agama dalam kalangan remaja. berikut 4 cara menghindari pergaulan bebas;

  1. Memperkuat pendidikan agama, nilai keagamaan ini bisa menjadi bekal ketika usia menginjak remaja hingga dewasa jadi lebih bijak dalam bergaul. Selalu beribadah dan menjauhi hal-hal yang dilarang agama.
  2. Mempererat hubungan dengan orang tua, membangun konunikasi yang baik dan terbuka. Sebab salah satu faktor terjerumusnya pergaulan bebas adalah kurangnya perhatian dan komunikasi yang buruk dengan orang tua.
  3. Selektif dalam memilih teman, lingkungan pertemanan bagi anak remaja sangat berpengaruh dalam membentuk karakter diri. Bagi remaja, teman merupakan pihak yang paling sering menjadi relasi, jadi jauhi teman yang toxic.
  4. Memberi kesibukan positif, seperti aktif ekstrakulikuler, kegiatan keagamaan, atau komunitas belajar yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan.