Bahasa dan Sastra
Kesalahan Berbahasa: Makna Peyorasi Dalam Kalimat
Kesalahan Berbahasa: Makna Peyorasi Dalam Kalimat

Penting untuk kita semua sebagai pengguna Bahasa untuk memahami makna dalam kata-kata yang kita gunakan, sehingga komunikasi yang kita sampaikan dapat lebih tepat dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Dengan hal tersebut, mari kita pahami makna Peyorasi yang memiliki peran penting dalam Bahasa, karena dengan adanya perubahan makna ini, pengguna Bahasa dapat mengekspresikan emosional dalam komunikasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kesalahan diartikan "perihal salah". istilah dalam kesalahan berbahasa yaitu, lapses, error, dan mistake

1. Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk menyatakan sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan selengkapnya. Untuk berbahasa lisan, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan slip of the tongue sedang untuk berbahasa tulis, jenis kesalahan ini diistilahkan slip of the pen. Kesalahan ini terjadi akibat ketidaksengajaan dan tidak disadari oleh penuturnya.

2. Error adalah kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atauaturan tata Bahasa. Kesalahan ini terjadi akibat penutur sudah memiliki aturan (kaidah) tata bahasa yang berbeda dari tata bahasa yang lain, sehingga itu berdampak pada kekurangsempurnaan atau ketidakmampuan penutur. Hal tersebut berimplikasi terhadap penggunaan bahasa, terjadi kesalahan berbahasa akibat penutur menggunakan kaidah bahasa yang salah.

3. Mistake adalah kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih

kata atau ungkapan untuk suatu situasi tertentu. Kesalahan ini mengacu kepada kesalahan akibat penutur tidak tepat menggunakan kaidah yang diketahui benar, bukan karena kurangnya penguasaan bahasa kedua (B2). Kesalahan terjadi pada produk tuturan yang tidak benar.

Peyorasi adalah salah satu jenis perubahan makna kata dalam Bahasa Indonesia, di mana makna asal kata tersebut berubah menjadi lebih buruk atau lebih rendah dari makna awalnya. Hal ini bisa menyebabkan kata tersebut digunakan untuk merendahkan atau menyatakan sesuatu dengan kasar. Peyorasi memiliki peran penting dalam Bahasa, karena dengan adanya perubahan makna ini, pengguna Bahasa dapat mengekspresikan emosional dalam komunikasi mereka.

     Contoh makna peyorasi dalam kalimat

  • Sejak bercerai dia sudah minggat dari rumah suaminya (Kata 'minggat' merupakan peyorasi dari kata ‘pergi’).
  • Menjadi jomblo memang menyenangkan karena bebas, tetapi juga kesepian (Kata ‘jomblo’ adalah peyorasi atau memiliki makna yang lebih kasar dibandingkan kata ‘tunasmara’).
  • Percuma kerja kalau cuma jadi babu di rumah orang (Kata ‘babu’ adalah peyorasi dari kata ‘asisten rumah tangga’).
  • Kasian Mega, dia bunting tapi suaminya jauh di Bali (Kata ‘bunting’ adalah peyorasi atau makna yang lebih kasar dibandingkan dengan kata ‘hamil’).
  • Makanya cari laki yang benar, biar bisa membangun rumah tangga (Kata ‘laki’ merupakan peyorasi atau memiliki makna yang lebih kasar dibandingkan dengan kata ‘suami’).
  • Karena mencuri motor, Dani masuk penjara  (Kata ‘penjara’ merupakan peyorasi atau memiliki makna yang lebih kasar dengan kata ‘lembaga pemasyarakatan’.
  • Pukul 08.30 pagi, Ibu Winda beranak di Bidan Rita Haris (Kata ‘beranak’ adalah peyorasi atau makna yang lebih kasar dibandingkan dengan kata ‘melahirkan’).
  • Di sepanjang jalan banyak gelandangan yang meminta-minta (Kata ‘gelandangan’ merupakan peyorasi atau memiliki makna yang lebih kasar dengan kata ‘tunawisma’).
  • Harus diadakan training pelayan toko agar mereka sopan dan santun kepada pembeli (Kata ‘pelayan toko’ merupakan peyorasi atau memiliki makna yang lebih kasar dengan kata ‘pramuniaga’).
  • Ambil saja bekas pacarku, karena dia selingkuh dan tidak tahu diri! (Kata ‘bekas’ tersebut memiliki peyorasi atau makna yang lebih kasar dibandingkan kata ‘mantan’).
  • Perempuan itu sangat cantik (Kata ‘perempuan’ tersebut memiliki peyorasi atau makna yang lebih kasar dibandingkan kata ‘wanita).
  • Kalau sudah menjadi bini orang itu harus bisa menjadi ibu rumah tangga (Kata ‘bini’ merupakan peyorasi atau memiliki makna yang lebih kasar dengan kata ‘istri’).
  • Sinta sudah lama menjadi pengangguran (Kata ‘pengangguran’ tersebut memiliki peyorasi atau makna yang lebih kasar dibandingkan kata ‘tunakarya’).
  • Perusahaan tekstil tempat Suci berkerja sudah bangkrut sejak dua bulan lalu (Kata ‘bangkrut’ adalah peyorasi atau memiliki makna yang lebih kasar dibandingkan kata ‘gulung tikar’).
  • KPK secara resmi akan memenjarakan para tikus yang memakan uang rakyat (Kata ‘tikus’ dalam kalimat tersebut memiliki peyorasi atau makna yang lebih kasar dibandingkan kata ‘koruptor’).

Dengan hal demikian dapat kita temukan Contoh peyorasi dalam kalimat, seperti “beranak” (peyorasi dari “melahirkan”), “pengangguran” (peyorasi dari “tunakarya”), dan lain-lain. Penting untuk kita semua sebagai pengguna Bahasa untuk memahami makna dalam kata-kata yang kita gunakan, sehingga komunikasi yang kita sampaikan dapat lebih tepat dan tidak menyinggung perasaan orang lain. 





Anisa Nuraini

Anisa Nuraini adalah anggota komunitas Literasiliwangi yang bergabung sejak Apr 2023



0 Komentar





Bahasa dan Sastra Lainnya