Salah satu faktor utama yang menyebabkan tingginya ketergantungan terhadap plastik adalah sifatnya yang praktis dan murah. Plastik digunakan hampir di setiap sektor kehidupan karena lebih efisien dibandingkan bahan lain. Namun, plastik memiliki sifat yang sulit terurai, sehingga membuat limbah menumpuk dan mencemari lingkungan.
Penelitian oleh United Nations Environment Programme (UNEP) menunjukkan bahwa sekitar 8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut setiap tahunnya. Kondisi ini mengancam keberlanjutan sumber daya perikanan dan pariwisata, serta menurunkan kualitas lingkungan hidup yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Pada penelitian oleh The Royal Society juga menyatakan bahwa sampah plastik dapat merusak ekosistem laut dan mempengaruhi populasi hewan laut, seperti ikan dan burung laut (Canton, 2021).
Selain dampak terhadap lingkungan, limbah plastik juga memberikan risiko bagi kesehatan manusia. Jambeck & Johnsen (2015) mengungkapkan bahwa sebagian besar limbah plastik yang dibuang ke laut berasal dari daerah perkotaan yang menghasilkan lebih banyak sampah. Hal ini meningkatkan risiko paparan bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam limbah plastik, seperti dioksin dan furan. Jika tidak ada perubahan dalam pola konsumsi serta sistem pengelolaan limbah plastik, maka masalah ini akan semakin sulit diatasi.
Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak limbah plastik terhadap ekonomi dan lingkungan. Salah satunya adalah dengan meningkatkan pengelolaan limbah yang baik, sebagaimana diusulkan dalam penelitian oleh Borrelle et al. (2020) dan Eriksen et al. (2014). Selain itu, promosi penggunaan produk ramah lingkungan serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya limbah plastik juga dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan. Pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang lebih ketat terkait penggunaan plastik, seperti pelarangan plastik sekali pakai dan promosi bahan alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Ketergantungan manusia terhadap plastik memberikan dampak negatif yang signifikan bagi lingkungan dan kesehatan, terutama karena sifat plastik yang sulit terurai dan mengandung bahan kimia berbahaya. Beberapa faktor yang memperparah keadaan ini antara lain tingginya produksi plastik, kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengurangi penggunaannya, serta sistem pengelolaan limbah yang belum efektif. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan industri untuk mengurangi penggunaan plastik serta mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan. Dengan langkah-langkah tersebut, dampak buruk dari plastik dapat diminimalkan, sehingga kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat dapat lebih terjamin.