BIJAK MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL
Pada era digital saat ini, akses internet sangat mudah kita dapatkan. Bahkan semua orang dengan internet, semua orang bisa mengakses segala hal. Hanya bermodal sebuah telepon pintar, dunia serasa berada dalam genggaman. Kita dapat mengakses media sosial kapan pun dan di mana pun berada.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial.
Akan tetapi, internet bisa saja menjadi bumerang untuk semua orang. Teringat pepatah "Jarimu Harimaumu" hal tersebut merupakan bentuk sebuah peringatan dari bahayanya media digital atau media sosial. Kenapa hal tersebut bisa terjadi, dikarenakan banyak orang yang menuliskan curhatanya di media sosial, bahkan ada orang yang membuat status berisikan caci maki, sumpah serapah, bahkan menghujat orang lain.
Bahkan dalam media digital seperti media sosial bisa menjadikan timbal balik sifat manusia, dalam dunia nyata orang tersebut pendiam akan tetapi, dalam media sosial bisa saja menjadi seorang yang aktif. Karena keleluasaan yang ditawarkan, membuat pengguna media sosial sering melupakan etika komunikasi, bahkan pada kasus-kasus tertentu dapat berkembang ke arah katagori kejahatan.
Aturan bermedia sosial kini telah diatur dalam Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (UU ITE) dibuat untuk mengatur segala hal yang berkaitan dengan penyebaran informasi transaksi elektronik. UU ITE sebagai adalah landasan hukum bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam berbicara di dunia maya.
Ada beberapa tips memanfaatkan media sosial agar sesuai dengan etika berbahasa.
1. Menjunjung tinggi etika dalam berkomunikasi di media sosial.
Etika berkomunikasi harus tetap dijunjung tinggi dalam media sosial. Status ataupun komentar yang ditulis usahakan untuk tidak menyakiti, melecehkan, merendahkan, memfitnah, maupun melanggar hak-hak orang lain.
2. Hati-hati dalam menyebarkan luaskan informasi.
pada zaman sekarang terdapat begitu banyak informasi, maka dari itu kita harus selektif dalam menerima informasi Jangan sampai kita termakan oleh informasi yang belum tentu kejelasannya. biasanya ketidak jelasan sebuah informasi dinamakan berita hoax.
3. hati-hati dalam menyebarluaskan data pribadi
Media sosial sangat rawan dengan berbagai risiko penipuan dan kejahatan lainnya. Maka dari itu sebaiknya kita berhati-hati untuk menyebarkan data, identitas, maupun foto-foto pribadi, supaya tidak mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki niatan buruk.
Sebagai bagian dari teknologi pada zaman sekarang, media sosial pun ibaratnya memiliki dua sisi. Media sosial hanyalah sarana atau media yang bersifat netral, sedangkan pengguna yang akan memanfaatkannya menjadi sarana pembawa kebaikan atau justru sebaliknya yaitu kejahatan. Manakah yang akan Anda pilih?
