Pendidikan
MUDAHNYA MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE INTERAKTIF DI SEKOLAH DASAR
MUDAHNYA MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE INTERAKTIF DI SEKOLAH DASAR

Kemampuan Membaca Permulaan Kemampuan membaca permulaan adalah keterampilan dasar yang diajarkan di Sekolah Dasar, khususnya pada kelas awal. Siswa belajar mengenal huruf, mengeja kata, dan memahami teks sederhana. Namun, banyak siswa mengalami kesulitan karena metode pengajaran yang monoton dan minimnya media menarik. Metode interaktif menjadi solusi efektif, melibatkan permainan edukatif, media visual, serta teknologi digital seperti video animasi dan aplikasi pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator, mendorong partisipasi aktif siswa dalam suasana belajar yang menyenangkan. Dengan pendekatan ini, siswa lebih termotivasi, mudah memahami teks, dan memiliki fondasi kuat untuk mengembangkan kemampuan literasi di masa depan.

MUDAHNYA MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE INTERAKTIF DI SEKOLAH DASAR

Adi Muhamad Fadilah (22210118)

Pendahuluan

Sekolah dasar merupakan salah satu jenjang pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik mampu menguasai berbagai ilmu pengetahun dan keterampilan dasar sesuai dengan kurikulum. Pada jenjang ini, siswa dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan dasar yang menjadi bekal untuk menempuh pendidikan di jenjang berikutnya. Kurikulum di sekolah dasar dirancang sedemikian rupa supaya siswa mampu menguasai keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung, yang merupakan kunci utama dalam proses belajar. Siswa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik pada saat di Sekolah Dasar akan sangat membantu dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya. Sehingga harus dipastikan bahwa siswa Sekolah Dasar memiliki pengetahun seperti kemampuan membaca dan menulis, agar memudahkan untuk memahami pelajaran lainnya.

Kemampuan membaca dan pemahaman teks merupakan keterampilan dasar yang memegang peranan penting dalam perkembangan intelektual dan akademik siswa di sekolah dasar (SD). Membaca bukan sekadar mengenali huruf dan kata, melainkan juga memahami makna serta informasi yang terkandung dalam teks. Keterampilan ini menjadi fondasi bagi keberhasilan siswa dalam mempelajari berbagai mata pelajaran lain, seperti matematika, sains, dan ilmu sosial.

Pada tahap awal, kemampuan membaca permulaan menjadi fokus utama, khususnya di Fase A (kelas 1-2 SD), di mana siswa diajak mengenal huruf, kata, dan kalimat sederhana. Setelah melewati tahapan tersebut, siswa perlu dilatih untuk memahami informasi, ide pokok, dan ide pendukung dalam berbagai jenis teks, seperti teks informatif, narasi imajinatif, dan puisi anak. Kemampuan ini membantu siswa dalam berpikir kritis, memahami isi bacaan, serta mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas mereka.

Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa Sekolah Dasar yang masih mengalami kesulitan dalam memahami teks secara utuh. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya metode pengajaran yang tepat sehingga pelajaran menjadi monoton, kurangnya media pembelajaran yang menarik, rendahnya motivasi siswa, serta kurangnya kebiasaan membaca di lingkungan sekolah maupun keluarga. Hal ini berdampak pada kurangnya minat belajar siswa serta lambatnya proses pemahaman bacaan. Oleh karena itu, dibutuhkan metode pembelajaran yang lebih inovatif, menarik, dan diperlukan juga upaya strategis untuk meningkatkan kemampuan membaca dan pemahaman teks siswa Sekolah Dasar melalui pendekatan pembelajaran yang inovatif, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.

Berdasarkan studi literatur yang saya lakukan, saya menemukan observasi awal yang Aulia Desi, dkk (2023) lakukan di SD Negeri 31 Payakumbuh, masih banyak terdapat siswa kelas I Sekolah Dasar yang belum mampu membaca dengan lancar. Banyak diantara mereka yang belum mengenal huruf dengan tepat, sering keliru dalam membedakan huruf-huruf yang bentuknya hampir sama, dan juga mengalami kesulitan dalam melafalkan kata atau simbol bunyi. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan siswa di Sekolah Dasar masih sangat rendah, sehingga proses pembelajaran menjadi kurang optimal dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tidak tercapai dengan baik.

Salah satu solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah penggunaan metode interaktif dalam pembelajaran membaca permulaan. Metode interaktif menekankan pada partisipasi aktif siswa melalui pendekatan yang menyenangkan, seperti penggunaan kartu kata, permainan edukatif, video animasi, atau aplikasi digital. Dengan metode ini, pembelajaran membaca tidak lagi terasa membosankan, melainkan menjadi kegiatan yang menarik dan memotivasi siswa untuk belajar dengan penuh semangat.

Dengan memahami pentingnya keterampilan membaca dan pemahaman teks, guru dan orang tua memiliki peran krusial dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Melalui metode yang tepat, siswa tidak hanya akan mampu membaca, tetapi juga menikmati proses belajar serta memahami makna di balik teks yang mereka baca.

Isi

Kemampuan Membaca Permulaan adalah keterampilan dasar yang mengacu pada kemampuan siswa untuk mengenal huruf, mengeja kata, dan memahami teks sederhana pada tahap awal pembelajaran membaca. Pada tahap ini, siswa belajar untuk menghubungkan huruf dengan bunyi (fonem) dan menyusunnya menjadi kata-kata, serta memahami arti kata-kata tersebut dalam konteks yang lebih luas. Kemampuan membaca permulaan juga melibatkan kemampuan untuk mengenali pola bahasa, seperti struktur kalimat dan tanda baca, yang membantu siswa dalam memahami teks yang lebih kompleks di kemudian hari. Menurut Muzdalifah & Subrata, dalam Aulia Desi, dkk (2023). Kemampuan membaca permulaan merupakan salah satu keterampilan membaca yang diajarkan di Sekolah Dasar. Siswa harus dapat melafalkan huruf, membaca gabungan huruf dalam suku kata, dan membaca gabungan suku kata pada kata sederhana yang berpola konsonan - vokal - konsonan - vokal, atau k - v - k - v, sebelum pindah ke keterampilan membaca yang lebih lanjut.

Pembelajaran  merupakan  suatu  proses interaksi   siswa   dengan   guru   dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Rusman, dalam Arnas Pradana Rosananda 2020). Menurut Seels dan Glasgow dalam Arsyad (2011:36), media interaktif adalah sistem media penyampaian yang menyajikan materi dalam bentuk video rekaman yang dikendalikan oleh komputer. Dalam media interaktif, penonton (dalam konteks ini, bisa berupa mahasiswa atau siswa) tidak hanya mendengar dan melihat video atau suara, tetapi juga memberikan respons yang aktif. Respons yang diberikan oleh penonton ini akan mempengaruhi kecepatan dan urutan penyajian materi. Dengan kata lain, media interaktif memungkinkan audiens untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran atau penyampaian informasi, memberikan kontrol atas bagaimana materi disampaikan berdasarkan interaksi mereka.

Penggunaan media interaktif seperti ini sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan karena memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat lebih aktif dalam pembelajaran, menyesuaikan kecepatan pembelajaran dengan kebutuhan mereka, serta menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan menyenangkan.

Metode interaktif dalam pembelajaran membaca permulaan tidak hanya mengandalkan buku teks atau ceramah, tetapi melibatkan berbagai media dan aktivitas yang menarik bagi siswa. Salah satu bentuk interaksi yang dapat dilakukan adalah melalui permainan edukatif. Permainan seperti tebak kata, mencari kata tersembunyi, atau menyusun kalimat dari kartu kata dapat membantu siswa mengasosiasikan huruf dengan bunyi dan kata dengan maknanya secara menyenangkan. Aktivitas semacam ini tidak hanya melatih keterampilan membaca, tetapi juga memperkuat daya ingat dan pemahaman siswa terhadap teks.

Selain permainan, penggunaan media visual juga sangat efektif dalam pembelajaran membaca permulaan. Misalnya, dengan menggunakan gambar atau ilustrasi yang berkaitan dengan kata atau kalimat yang dibaca, siswa dapat lebih mudah memahami dan mengingat informasi yang terkandung dalam teks. Media visual membantu menghubungkan kata dengan gambaran nyata, sehingga hal ini dapat mempermudah siswa dalam memproses informasi.

Teknologi juga memegang peranan penting dalam metode interaktif. Penggunaan aplikasi digital atau video animasi dapat menambah hal lain dalam pembelajaran membaca. Aplikasi interaktif yang mengajak siswa untuk membaca dan menyelesaikan tugas dalam bentuk permainan atau kuis dapat membuat siswa lebih tertarik. Video animasi yang menyertakan narasi dan visual yang menarik juga dapat menggugah minat siswa dalam memahami teks. Dengan metode ini, siswa tidak hanya belajar membaca, akan tetapi juga terlibat dalam pengalaman belajar yang menyenangkan dan berbasis teknologi.

Di sini guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa dalam melakukan aktivitas interaktif. Selain itu, guru juga harus memberikan umpan balik yang positif untuk setiap kemajuan yang dicapai siswa, sehingga siswa merasa dihargai dan semakin termotivasi untuk terus belajar. Dengan pendekatan yang menyenangkan dan partisipatif, siswa akan merasa lebih percaya diri dalam menguasai keterampilan membaca.

Penutup

Kemampuan membaca permulaan merupakan keterampilan dasar yang sangat penting dalam pendidikan di Sekolah Dasar. Dengan menguasai keterampilan ini, siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran lainnya dan mengembangkan kemampuan literasi mereka di masa depan. Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran membaca permulaan adalah dengan menggunakan metode interaktif. Metode ini memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar melalui permainan edukatif, media visual, dan teknologi digital. Melalui metode ini, pembelajaran membaca menjadi lebih mudah, menyenangkan, dan efektif, serta membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan literasi yang kuat.

Dengan demikian, penerapan metode interaktif dalam pembelajaran membaca permulaan dapat mempermudah siswa dalam menguasai keterampilan membaca sejak dini dan membangun fondasi yang kuat untuk pengembangan literasi mereka di masa depan.

Referensi

 

Adi Pratomo(1), A. I. (2015). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE HANNAFIN DAN PECK. Jurnal Positif, 14-20.

Desi Aulia1, F. D. (2023). PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS CANVA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA. Jurnal Pendidikan Dasar, 32-34.

Fauziyah, D. S. (2020). Penerapan metode interaktif dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 45-59.

Kurniawati, N. (2018). Meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa SD melalui penggunaan media visual dan auditori. Jurnal Pendidikan Dasar, 22-35.

Mariamah1, I. B. (2022). Penerapan Pembelajaran Inovatif Dalam Mengembangkan Kemampuan Membaca. Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME), 1-4.

Ningsih, R. (2019). Permainan edukatif untuk meningkatkan kemampuan membaca di SD. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 60-75.

Santosa, R. A. (2020). STUDI LITERATUR MEDIA PEMBELAJARAN FLASH CARD DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM RADIO DAN TELEVISI . Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 576-577.

Susanto, H. (2022). Pembelajaran membaca permulaan dengan pendekatan tematik: Menumbuhkan minat baca siswa SD. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 88-97.

Wahyuni, D. (2020). Pengaruh metode interaktif terhadap minat dan kemampuan membaca siswa SD. Jurnal Pendidikan Indonesia, 99-110.

Wijaya, A. &. (2017). Metode pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan media teknologi digital. Jurnal Pembelajaran Anak, 45-60.

Riwayat Penulis

Nama lengkap penulis adalah Adi Muhamad Fadilah, lahir pada tanggal 26 Juli 2004 di Desa mekarjaya Provinsi Jawa Barat Indonesia, penulis merupakan anak ke dua dari pasangan Aisyah dan Ade Yamin. Penulis menganut agama Islam. Penulis pernah menempuh pendidikan anak usia dini di SPS Dahlia Kuning, lulus Pada tahun 2010 dan penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Maroko dan lulus pada tahun 2016, setelah itu penulis melajutkan pendidikan di MTsN 1 Kabupaten Bandung Barat dan lulus pada tahun 2019, penulis kemudian melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Cililin dan lulus pada tahun 2022. Masih ditahun yang sama yaitu si tahun 2022 penulis melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi swasta Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi dengan mengambil Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Selama menempuh pendidikan penulis banyak mendapatkan banyak pengalaman hidup yang sangat bermanfaat, baik pengalaman akademik maupun non akademik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua, keluarga dan teman-teman yang telah membantu penulis baik dari segi materi/material. Selama menempuh pendidikan di IKIP Siliwangi penulis banyak berkesempatan untuk mengikuti kegiatan di Himpunan Mahasiswa di Himadiksatrasia, katena kesukaannya di olahraga penulis sejak awal masuk himpunan berminat untuk masuk ke bidang tersebut dan kemudian penulis di amanahi sebagai ketua bidang olahraga di himadiksatrasia. Saat ini penulis sedang menempuh di semester lima akhir, maka dari itu penulis sedang menyelesaikan tugas akhir semesternya dengan membuat artikel populer yang berjudul ”Mudahnya Membaca Permulaan dengan Metode Interaktif di Sekolah Dasar” Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Artikel Populer ini masih jauh  dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Artikel ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Artikel ini.

 

 





Adi Muhamad Fadilah

Adi Muhamad Fadilah adalah anggota komunitas Literasiliwangi yang bergabung sejak Dec 2024



0 Komentar





Pendidikan Lainnya