Ragam
Jiwa merintih
Jiwa merintih

Kesehatan jiwa atau kesehatan mental adalah keadaan individu sejahtera menyadari potensi yang dimilikinya, mampu menanggulangi tekanan hidup normal, bekerja secara produktif, serta mampu memberikan kontribusi bagi lingkungannya. Dengan demikian, kesehatan jiwa mencakup aspek-aspek fisik, psikologis, sosial.

Dalam keheningan malam yang penuh misteri, jiwa merintih. Suara tangis tanpa suara, terdengar di sudut-sudut gelap, menggema di ruang-ruang yang kosong. Langit kelabu, hujan deras mengiringi rintihan jiwa yang terluka, seolah-olah alam semesta pun turut merasakan kesedihan yang mendalam.

Di balik tabir gelap, ada sebuah cerita yang tak terucap. Cerita tentang harapan yang pupus, tentang mimpi yang hancur berkeping-keping. Jiwa itu pernah merasakan kebahagiaan, pernah terbang tinggi bersama angin impian. Namun kini, ia terjatuh, terperangkap dalam pusaran kesedihan yang tak berujung.

Setiap tetes air mata adalah cermin dari kepedihan yang tak terucapkan. Jiwa itu bertanya-tanya, mengapa hidup memberikan beban yang begitu berat? Mengapa setiap langkah terasa seperti menapaki duri-duri tajam yang melukai tanpa ampun? Ia merindukan pelukan hangat, kata-kata penghiburan, namun yang ada hanya kesunyian yang menggigit.

Namun, di balik semua itu, ada kekuatan yang tak terlihat. Dalam setiap rintihan, dalam setiap tangisan, ada kekuatan yang perlahan-lahan bangkit. Jiwa itu menyadari, bahwa kesedihan adalah bagian dari perjalanan, bagian dari proses menemukan diri sendiri. Ia mulai melihat bahwa di setiap kegelapan, selalu ada secercah cahaya yang menanti untuk ditemukan.

Waktu terus berjalan, membawa jiwa itu melalui malam yang panjang. Dan di ujung malam, ketika fajar mulai menyingsing, jiwa itu menemukan kedamaian. Ia belajar menerima luka-luka itu, bukan sebagai beban, tetapi sebagai bagian dari perjalanan menuju kebijaksanaan. Ia tahu bahwa setiap rintihan adalah langkah menuju kebangkitan, setiap air mata adalah jalan menuju pemulihan.

Saat matahari perlahan muncul dari balik cakrawala, jiwa itu tersenyum dalam keheningan. Ia telah menemukan kekuatan dalam dirinya, kekuatan untuk melanjutkan hidup, untuk terus berjuang. Dalam keheningan pagi, jiwa itu merasakan kedamaian yang lama dinantikan. Dan dengan setiap detak jantung, ia melangkah maju, meninggalkan malam yang penuh rintihan, menuju hari baru yang penuh harapan.

Pesan yang dapat diambil dari "Jiwa Merintih" adalah bahwa kesedihan dan penderitaan adalah bagian alami dari perjalanan hidup. Setiap luka dan rintihan merupakan proses menuju pemulihan dan kebangkitan. Dalam menghadapi masa-masa sulit, penting untuk menemukan kekuatan dalam diri sendiri dan menyadari bahwa di balik setiap kegelapan, selalu ada secercah cahaya harapan. Dengan menerima dan mengatasi kesedihan, seseorang dapat menemukan kedamaian dan kebijaksanaan, serta siap melangkah menuju masa depan yang lebih cerah.




Dikri Alsani

Dikri Alsani adalah anggota komunitas Literasiliwangi yang bergabung sejak Jun 2024



0 Komentar





Ragam Lainnya