Dina Amelia Nurhayati

Dina Amelia Nurhayati


Dunia Hanya Permainan
Dunia Hanya Permainan

Dunia tak lain adalah permainan dan senda gurau.

"Dan dunia tak lain adalah permainan dan senda gurau." (QS. Al-An'am: 32)

 

Apa yang terlintas di pikiranmu ketika membaca kalimat bahwa dunia ini tak lain adalah permainan? Apa kamu langsung membayangkan bahwa kita ini hanyalah manusia yang dimainkan oleh game master seperti pada film Alice in Borderland? Yang akan tiba-tiba dilaser dari langit ketika visa kita habis.

 

Atau kamu malah membayangkan bahwa kita ini hanyalah makhluk kecil seperti dalam komik 3 CM Hunter yang berusaha bertahan hidup dan menuju pilar cahaya?

 

Ya! Apa pun yang sedang kamu bayangkan sekarang, coba kamu baca lagi satu ayat di atas. Demikianlah Allah mengumpamakan kehidupan dunia, tak lain dan tak bukan hanyalah permainan dan senda gurau belaka.

 

Dunia yang kita tinggali sekarang ini hanyalah sementara, sebuah persinggahan dari jalan kehidupan yang panjang. Lantas, mengapa manusia begitu terlena dengan segala kenyamanan dan kenikmatan yang sementara ini?

 

Aku ingin menceritakan secara singkat sebuah kisah padamu, tentang semut dan setetes madu. Mungkin sebagian orang sudah pernah mendengarnya.

 

Kisah ini dimulai ketika setetes madu jatuh di atas tanah. Tak lama kemudian seekor Semut menghampiri. Singkat cerita, Si Semut merasakan kenikmatan yang tiada tara ketika mulutnya menyentuh pinggir madu. Lalu timbul keinginan untuk terus, terus, dan terus menikmati madu tersebut. Ternyata hasrat tersebut belum cukup sampai disitu, si Semut mengambil tindakan ekstrim dari keinginan untuk menguasai setetes madu ini. Ia tidak ingin hanya merasakan pinggirnya saja, ia ingin merasakan semuanya. Tanpa pikir panjang, si Semut mulai naik ke atas madu itu, karena hal tersebut ia tidak dapat menggerakkan kakinya hingga akhirnya ia mati dan tenggelam dalam setetes madu itu.

 

Begitulah perumpamaan kita sebagai manusia, jangan sampai kita terlalu terlena dengan segala kenikmatan dunia, hingga akhirnya tenggelam dan melupakan akhirat. Sebab dunia yang kita tinggali ini hanyalah  permainan dan senda gurau. Sebagai manusia kita harus mengingat kembali apa tujuan diciptakannya kita di muka bumi ini.