Kebijakan Bahasa dalam Multibahasa: Afrika Selatan vs. Indonesia
Kebijakan Bahasa dalam Multibahasa: Afrika Selatan vs. Indonesia

Sejauh mana kebijakan bahasa memainkan peran di suatu negara?

"Sejauh mana kebijakan bahasa memainkan peran di suatu negara?"

Kebijakan bahasa adalah pedoman nasional, untuk kemudian membuat rencana tentang bagaimana mempertahankan dan mengembangkan bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang dapat digunakan dengan tepat di seluruh negeri. Oleh karena itu, kebijakan bahasa yang diatur oleh pemerintah akan berdampak tersendiri bagi suatu negara. Terutama di negara-negara multibahasa seperti Afrika Selatan dan Indonesia.

Faktanya, Afrika Selatan adalah negara dengan banyak keragaman, ada 35 bahasa berbeda yang dimiliki Afrika Selatan dan hanya 20% dari bahasa yang digunakan. Adanya rasisme dan mayoritas penguasa kulit putih selama 4 dekade, membuat bahasa Afrika tertindas bersama dengan penutur asli bahasa Inggris di Afrika Selatan pada waktu itu. Pendidikan bahasa sejak usia dini merupakan kebijakan yang perlu diperhatikan oleh pemerintah di Afrika setelah melihat sebuah penelitian di mana anak usia dini lebih mampu memberikan penjelasan yang baik ketika menggunakan bahasa ibu atau bahasa daerahnya.

Dalam sebuah penelitian, ada penurunan penggunaan bahasa dari tahun ke tahun dengan jenis bahasa yang tidak pasti. Bahkan, Afrika belum memiliki kebijakan bahasa nasional. Di sinilah masalahnya terletak, menyelaraskan semua bahasa akan menjadi masalah yang dapat mengurangi penggunaan bahasa asli negara itu.

"Lalu apa masalahnya di Indonesia? Antara Afrika Selatan dan Indonesia, apakah Indonesia memiliki masalah serupa?"

Sebenarnya, ada masalah lain yang terjadi di Indonesia terkait bahasa daerah, yang sedikit berbeda dengan masalah di Afrika. Indonesia juga merupakan negara dengan banyak keragaman. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan dalam berbagai domain resmi seperti pemerintah dan pendidikan. Hal ini menyebabkan frekuensi penggunaan bahasa daerah menurun. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Departemen Bahasa Universitas Sebelas Maret, disebutkan bahwa bahasa daerah yang terancam punah bisa mencapai 700 bahasa. Tentu saja, ada banyak faktor yang menyebabkan pergeseran bahasa daerah. Namun, penyebab utamanya adalah kuatnya penggunaan bahasa Indonesia yang mendominasi di berbagai bidang komunikasi di masyarakat. Saya mengambil satu contoh dari penelitian tentang pergeseran bahasa daerah Lampung. Di Lampung, bahasa asli daerah tersebut dapat mengalami kepunahan jika tidak terpelihara dengan baik. Salah satu alasannya adalah masyarakat Lampung bukan mayoritas penduduk, banyak pendatang dari Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia sehingga bahasa dominan yang berkembang adalah bahasa Indonesia.

Kebijakan bahasa nasional di Indonesia sebenarnya telah membuat bahasa daerah bergeser perlahan jika tidak dilestarikan dengan baik. Sementara itu di Afrika, tidak adanya kebijakan bahasa nasional telah mengurangi penggunaan bahasa asli karena penggunaan berbagai bahasa. Saya menyimpulkan, kebijakan bahasa suatu negara memang sangat mempengaruhi negara itu sendiri. Terkait isu kepunahan bahasa daerah di Indonesia, hal ini juga akan mempengaruhi kebijakan pemerintah nasional yang menghormati keberagaman dan memajukan bahasa daerah dalam kerangka aset budaya bangsa di bidang linguistik.