Solusi  Yang Bisa Kita Lakukan Ketika Permasalah Yang Terjadi Di Sekolah
Solusi Yang Bisa Kita Lakukan Ketika Permasalah Yang Terjadi Di Sekolah

Solusi Yang Bisa Kita Lakukan Ketika Permasalah Yang Terjadi Di Sekolah Sekolah adalah salah satu tempat untuk anak-anak mengikuti pendidikan formal. Lingkungan sekolah memegang peran penting dalam pembentukan karakter anak-anak setelah keluarga. Di Indonesia, anak-anak menghabiskan sekitar 7-8 jam dalam satu hari di sekolah. Ada berbagai tipe anak-anak ketika sudah masuk ke sekolah, tentunya hal yang biasa jika terjadi masalah sosial di lingkungan sekolah. Apa saja masalahnya? Simak baik-baik! Pendidikan sekolah harus mampu menciptakan kegiatan belajar yang efektif. Tujuannya, agar semua peserta didik menunjukkan prestasi terbaiknya. Namun karena adanya beberapa masalah yang dialami masing-masing siswa, tujuan tersebut mungkin saja terhambat.

Solusi  Yang Bisa Kita Lakukan Ketika Permasalah Yang Terjadi Di Sekolah

            Sekolah adalah salah satu tempat untuk anak-anak mengikuti pendidikan formal. Lingkungan sekolah memegang peran penting dalam pembentukan karakter anak-anak setelah keluarga. Di Indonesia, anak-anak menghabiskan sekitar 7-8 jam dalam satu hari di sekolah. Ada berbagai tipe anak-anak ketika sudah masuk ke sekolah, tentunya hal yang biasa jika terjadi masalah sosial di lingkungan sekolah. Apa saja masalahnya? Simak baik-baik!

Pendidikan sekolah harus mampu menciptakan kegiatan belajar yang efektif. Tujuannya, agar semua peserta didik menunjukkan prestasi terbaiknya. Namun karena adanya beberapa masalah yang dialami masing-masing siswa, tujuan tersebut mungkin saja terhambat.

Contoh masalah sosial di lingkungan sekolah

  1.  Permasalahan yang pertama, yaitu berkaitan dengan kurikulum pendidikan yang belum sempurna diterapkan di sekolah.
  2. Permasalahan yang kedua, siswa yang kurang diperhatikan oleh orang tuanya sehingga kebiasaan tersebut berpengaruh terhadap belajar siswa.
  3. Permasalah ketiga, yaitu berkaitan dengan fasilitas yang kurang memadai di sekolah.
  4. Permasalah yang keempat, yaitu berkaitan dengan cara mengajar guru yang kurang efektif di kelas.

 

Berikut Solusinya yangbisa dilakukan.

 

  1. Pada kenyataannya, karena adanya perbedaan kemampuan dan pengetahuan guru, belum semua guru mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengamati fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan materi pelajarannya. Hal inilah salah satunya yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Oleh karena itu, sangat perlu bagi masing-masing sekolah mengadakan kegiatan :
  1. Mengubah paradigma dari pengajaran yang berbasis sistetik-materialistik menjadi religius. Solusi ini menunjukan akan berkurangnya kemerosotan moral. Dimana tidak akan ada lagi siswa cerdas yang tidak bermoral.
  2. Mengubah konsep awal paradigma kurikulum menjadi alur yang benar untuk mencapai suatu tujuan yang sebenarnya.
  3. Melakukan pemerataan pendidikan melalui pemerataan sarana dan prasarana ke sekolah terpencil, sehingga tidak akan ada lagi siswa di daerah terpencil yang terbelakang pendidikan.
  4. Menjalankan kurikulum dengan sebaik mungkin.
  5. Membersihkan organ-organ kurikulum darin oknum-oknum tak bertanggung jawab.
  1. Dalam era globalisasi ini, informasi amat sangat mudah didapat, baik maupun buruk. Yang terpenting adalah bangaimana sekolah menjaga siswa agar tak mengikuti hal-hal yang berbau negatif dari luar dan dari siswanya sendiri juga harus mempunyai kesadaran sendiri. Kita tahu hal ini sangat mengkhawatirkan untuk generasi penerus bangsa karena kita bisa lihat sendiri bahwa pergaulan anak zaman sekarang rata-rata sudah mulai banyak yang tak senonoh dalam arti 'diluar batas' apalagi ketika budaya barat perlahan lahan satu persatu dengan tidak disadari masuk dalam budaya indonesia, dan akhirnya menimbulkan hal yg memang seharusnya ditentang karena memang bertentangan dengan budaya bangsa ini. Sekolah juga memiliki fungsi pengawasan terhadap siswa, jadi, segala hal yang dipelajari dan dilakukan siswa selama jam KBM merupakan tanggung jawab sekolah. Oleh karenanya diperlukan disiplin yang hebat dari sebuah sekolah untuk pula mendisiplinkan siswanya. Tetapi terkadang sekolah yg bagus pun belum menjamin kedisiplinan pihak sekolah itu sendiri. Seperti yang bisa kita lihat sekarang, banyak kasus guru yg melakukan hal tidak senonoh kepada siswa nya, hal itu harus diperhatikan oleh pemerintah.

 

Berikut adalah beberapa permasalahan yang sudah tak asing dimata kebanyakan siswa:

1. Seks

2. Rokok/Miras/Narkotika

3. Perkelahian

  •  

 

Pemasalahan seperti ini bukanlah hal asing, namun demikian merupakan tanggung jawab yang besar bagi sekolah, namun lebih besar lagi bagi pemerintah untuk memblokir hal negatif dari para siswa.

 

  1. Permasalahan yang sering terjadi sekarang di indonesia adalah banyaknya sekolah yang sarana dan prasarananya kurang memadai dan banyak yang memprihatinkan apalagi yang berada dalam daerah pendalaman atau daerah yang terpencil, seperti halnya fasilitas yang kurang atau tidak memadai yaitu kelas yang bocor, alat praktek yang kurang, bangku dan meja yang rusak dan lainnya.

Demikian juga terhadap kurangnya tenaga pengajar yang kurang prefesional, apabila sarana dan prasarana kurang memadai maka mengakibatkan masalah minimnya pendidikan disebabkan oleh kurangnya fasilitas sekolah dan pembelajaran yang tidak memadai waktu itu. Dengan ini, problematika tersebut dapat menimbulkan kesenjangan dalam mutu pendidikan di indonesia. Faktanya di daerah terpencil kurang bisa jadi tidak memadai dalam sarana dan prasarana pendidikan termasuk dalam sumber daya manusia nya sendiri sehingga dapat membawa dampak perkembangan pendidikan.

Dengan ini, dalam meningkatkan pembelajaran yang dapat melakukan pengajaran dengan baik sehingga mutu dalam siswa lebih berkualitas dan harus memiliki kejujuran dan rencana yang pas terhadap manajemen keuangan pendidikan di sekolah supaya pendidikan saat ini bisa teroptimalkan dengan baik dan dapat meningkatkan fasilitas serta bakat minat yang dimiliki siswa menjadi lebih baik dan lebih dikembangkan lagi. Pemerintah juga harus meningkatkan lagi fasilitasnya yang ada di sekolah agar siswa dapat belajar dengan nyaman terhadap fasilitas yang memadai tersebut. Jika fasilitas terpenuhi maka dapat memudahkan siswa dalam modifikasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pemerintah harus melakukan bantuan kepada daerah yang tepencil supaya pendidikannya bisa berkembang dan juga dapat mencapai tujuan pendidikannya, padahal jika pendidikannya disusun secara sistematis dan memiliki rencana yang baik dan bagus maka akan sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Serta kurangnya peruntukan dana yang terhambat  dalam banyak hal penyalahgunaan dana sekolah dan adanya irang yang tidak bertanggung jawab dalam hal pendanaan keuangan sehingga dapat menghambat proses pendidikan dalam belajar. Pemerintah yang kurang tegas dalam menangani orang yang menyalahgunakan dana serta tidak bertanggung jawab terhadap amanahnya.

Oleh karena itu, yang harus dilakukan saat ini supaya permasalahan tersebut dapat diperbaiki atau dapat diselesaikan, dengan cara mengorganisir koordinasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, apalagi sampai daerah yang terpencil sehingga tidak terputusnya komunikasi. Dan pada problematika ini cara pendidikan di Indonesia yang dilakukan adalah dengan pendidikan pembelajaran yang harus berjalan dengan efektif.

 

Berikut adalah masing-masing penjelasan dari beberapa kriteria di atas.
1. Penguasaan materi pelajaran

Guru yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi. Tentu saja, pengetahuan subjek materi tidak hanya mencakup fakta, istilah, dan konsep umum. Ini juga membutuhkan pengetahuan dasar pengorganisasian materi, mengkaitkan berbagai gagasan, cara berpikir dan berargumentasi.
2. Strategi Pengajaran

Dalam hal ini bagaimana guru dapat membuat pengajaran materi dapat dikuasai oleh murid. Pada pendidikan model lama (tradisional) terlalu menekankan murid harus duduk diam, menjadi pendengar pasif dan menyuruh murid untuk menghafal informasi yang relevan dan tidak relevan. Kemudian berganti pada prinsip konstruktivisme, yaitu menekankan agar murid secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahamannya. Namun tidak semua ahli setuju dengan cara di atas, tetapi yang terpenting adalah walaupun anda menggunakan salah satu strategi di atas, masih banyak hal yang harus diketahui, hal-hal yang memberikan pengaruh dalam pengajaran yang efektif.
3. Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional

Guru yang efektif tidak sekadar mengajar di kelas, entah dia menggunakan perspektif tradisional atau konstruktivisme di atas. Mereka juga harus menentukan tujuan pembelajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu.
4. Keahlian manajemen kelas

Aspek penting lainnya untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-tugas. Guru yang efektif dapat mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.


5. Keahlian motivasional Guru yang efektif mempunyai strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar. Guru yang efektif tahu bahwa murid akan termotivasi saat mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai dengan minatnya. Guru yang baik akan memberi kesempatan murid untuk berpikir kreatif dan mendalam untuk proyek mereka sendiri.
6. Keahlian komunikasi

Hal yang perlu diperlukan untuk mengajar adalah keahlian dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi verbal, memahami komunikasi non verbal dari murid, dan memapu memecahkan konflik secara konstruktif.
7. Bekerja secara efektif dengan murid dari berbagai kultur yang berbeda
Guru yang efektif harus mengetahui dan memahami anak dengan latar belakang kultural yang berbeda-beda, dan sensitif terhadap kebutuhan mereka. Mendorong murid satu dengan murid yang lain untuk berhubungan positif.
8. Keahlian teknologi

Guru yang efektif tahu cara menggunakan komputer dan cara mengajar murid menggunakan komputer untuk menulis dan berkreasi. Teknologi itu sendiri tidak selalu meningkatkan kemampuan belajar murid perlu kesesuaian antara kurikulum dengan teknologi yang sesuai dalam pengajaran.