Jika ada satu kemampuan yang paling membedakan manusia dengan makhluk lain, itu adalah kemampuan berbahasa. Melalui bahasa, kita dapat menyampaikan perasaan dan pikiran bahkan mampu mempengaruhi orang lain. Sulit dibayangkan jika kita tidak mengenal bahasa, bagaimana kita dapat melakukan interaksi?
Hingga saat ini, bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi. Secara global ada sekitar 7.164 bahasa yang digunakan di seluruh dunia, tapi bagaimana awal mula bahasa? Menurut Noam Chomsky, bahasa muncul sekitar 60.000 hingga 100.000 tahun yang lalu di Afrika. Seperti dikutip dari American Association for the Advancement of Science, bahasa dari segala penjuru dunia pertama kali muncul di Afrika Tengah dan Selatan. Bentuk komunikasi verbal tersebut kemudian kemungkinan menyebar dan berevolusi bersamaan dengan imigrasi umat manusia.
Sebelum bahasa ditemukan, diperkirakan manusia berkomunikasi menggunakan suara-suara yang dihasilkan oleh mulut dan melalui gerakan tubuh saja. Bahkan saat itu manusia juga berkomunikasi dengan cara mengukir simbol-simbol pada dinding gua. Seiring berjalannya waktu manusia pun mengalami evolusi, perlahan manusia mampu memahami dan menamai benda-benda di sekelilingnya. Darwin menyatakan bahwa bahasa hakikatnya lisan dan terjadi secara evolusi, yakni berawal dari pantomime-mulut. Alat-alat suara seperti lidah, pita suara, laring, hidung dan sebagainya secara reflek berusaha meniru gerakan-gerakan tangan dan menimbulkan suara. Suara-suara ini kemudian dirangkai untuk menjadi ujaran yang mempunyai makna.
Adanya keberagaman bahasa merupakan unsur budaya yang ada di semua peradaban. Sumerian dan Egyptian yang pertama kali memperkenalkan bahasa dan sistemnya. Ahli bahasa mungkin dapat melacak kembali asal-usul bahasa berdasarkan rekaman tulisan kuno pertama, bahasa Sumeria adalah bahasa tertulis tertua yang sudah ada sekitar 3.300 hingga 3.000 SM.
Pakar linguistik Arika Okrent, menyatakan bahwa teori asal-usul bahasa pada umumnya lebih didasarkan pada firasat. Asal-usul bahasa tak ubahnya seperti teka-teki ayam dan telur yang selalu mengundang berbagai teori spekulatif.