Drama merupakan suatu gambaran seni yang datang dari nyanyian dan tarian barat yunani kuno. Yang dimana, di dalamnya terorganisasi dialog dramatis. Dalam drama terdapat sebuah konflik dan penyelesaiannya digambarkan di atas panggung.
Menurut Budianta (2012) Drama di kelompokkan sebagai karya sastra karena media yang dipergunakan untuk menyampaikan gagasan atau pemikiran pengarangnya dalam berbahasa. Namun pendapa t lain dari Marqua (1998) mengatakan bahwa karya sastra berupa drama adalah sebuah bentuk khusus dari drama yang seharusnya tidak dipentaskan, melainkan untuk dibaca melainkan roman.
Di dalam drama terdapat dialog, namun terdapat juga monolog. Monolog merupakan percakapan yang dilakukan pada diri sendiri. Sebagai monolog yang epik bukan hanya menggambarkan situasi sebagai monolog pengamat, menjelaskan komentar, sebagai monolog konflik untuk membuat suatu keputusan pada puncak alur. Dapat disimpulkan bahwa dialog dan monolog merupakan suatu unsur utama yang terdapat di dalam drama.
Naskah drama dapat dijadikan sebagai studi sastra, dipentaskan, dan dapat di pertunjukkan dalam media audio, berupa sandiwara radio dan kaset. Pertunjukkan juga dapat langsung di depan publik dan juga di televisi. Keunggulan naskah drama terdapat pada konflik yang dibangun. Termasuk pada konflik untuk menentukan lika-liku ke arah klimaks, yang melahirkan suspensi dan kejutan.
Naskah drama Nenek Tercinta meruapkan drama yang ditulis oleh Arifin C. Noer yang di dalamnya terdapat konflik yang menuju arah klimaks. Konflik tersebut menggambarkan keserakahan dari anak-anak serta cucu nenek yang mengharapkan harta warisan. Kematian nenek telah direncanakan oleh anak yang bernama Lastri, dengan mendatangkan dukun terkenal dari daerah sekitar.
Berbeda dalam pertunjukan yang telah di laksanakan di IKIP SILIWANGI yang sudah ditayangkan di YouTube. Dalam pertunjukan drama terdapat beberapa tokoh yang dihilangkan di dalam pertunjukkan. Seperti tokoh dukun dan Musta, membuat alur cerita menjadi ambigu. Tokoh utama dudung yang tidak jelas, serta konflik utama belum menuju klimaks. Alur yang seharusnya dapat menjadi menarik menjadi kurang menarik.
Alur pada naskah drama Nenek Tercinta karya Arifin C. Noer menyajikan cerita yang sangat kompleks, serta terdapat pertikaian sebagai konflik baik batin maupun fisik. Namun, pada alur akhir pementasan terdapat kurang begitu jelas. Hal ini disebabkan hilangnya beberapa tokoh yang membuat alur cerita pada tokoh tersebut seharusnya dapat ditampilkan. Hilangnya tokoh dukun dan Musta membuat peneliti untuk menganalisis yang nantinya dapat penjelasan lebih jelas dalam naskah dan pertunjukan yang di tayangkan.
Peneliti sudah melakukan observasi melihat pementasan Nenek Tercinta yang di selenggarakan di aula IKIP SILIWANGI yang sudah ditayangkan di YouTube yang terdapat perbedaan pertunjukan hilangnya tokoh Musta dan dukun.
Alasan memilih pementasan drama Nenek Tercinta karya Arifin C. Noer yang diselenggarakan di kampus IKIP SILIWANGI yang ditayangkan di YouTube terdapat perbedaan naskah dan drama pada akhir alur cerita, dan menjadi salah satu tugas yang harus terpenuhi dalam mata kuliah apresiasi kajian drama. Maka dengan itu, peneliti memilih untuk meneliti dengan mencari perbedaan yang terdapat pada naskah dan pertunjukan drama Nenek Tercinta Arifin C. Noer yang dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiswi IKIP SILIWANGI, yang di tanggung jawab pin oleh Bintang Septhana Al Kautsar.