Literasi merupakan istilah yang tak asing lagi bagi kita semua. Secara umum literasi dapat dimaknai sebagai kemampuan seseorang dalam menulis dan membaca. Literasi juga dapat dikatakan sebagai kemampuan dalam berbahasa matematika. Namun, tak jarang literasi dikaitkan dengan komunikasi.
Dunia pendidikan sekarang ini sedang gencar-gencarnya menggalakkan literasi baik di tingkat sekolah dasar hingga di perguruan tinggi. namun di indonesia belum sepenuhnya berjalan dengan baik dan diterima sepenuhnya oleh masyarakat, khususnya dalam kegiatan membaca.
Dalam mendukung kegiatan literasi yang sudah diterapkan oleh pemerintahan, maka dari itu, program perguruan tinggi IKIP Siliwangi sudah mengadakan seminar nasional dengan tema “Digital Technology in Language and Literatur Education” pada mahasiswa Prodi pendidikan bahasa dan sastra indonesia yang dilaksanakan di IKIP SILIWANGI pada tanggal 20 September 2023 secara daring.
Adapun salah satu materi yang dapat kita ambil untuk menjadikan pembelajaran berjudul “Penggunaan Teknologi Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastera dan Cabarnya”
Teknologi dalam pendidikan merujuk kepada penggunaan alat, perisian, dan sumber digital untuk menyokong dan meningkatkan proses pembelajaran dan pengajaran. Dunia teknologi pada zaman sebelumnya belum dipandang dan dibutuhkan oleh masyarakat yang sebenarnya tidak mengetahui apa fungsi teknologi tersebut. Sementara itu, teknologi untuk dunia pendidikan sebagai alat yang dapat meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan. Namun, perlu kita bahwa teknologi bukanlah penyelesaian tunggal, pendekatan yang seimbang dan padu yang dapat diterapkan untuk mencapai hasil terbaik.
Menurut Aoun (2017) menyatakan pendapatnya bahwa literasi digital diarahkan pada tujuan peningkatan kemampuan membaca, menganalisis, menulis, dan menginformasi di dunia digital (Big Data), literasi teknologi bertujuan untuk memberikan pemahaman pada cara kerja mesin dan aplikasi, teknologi dan literasi manusia diarahkan pada peningkatan kemampuan berkomunikasi dan penguasaan ilmu desain. Sementara menurut Yahya (2018) mengatakan bahwa dengan adanya literasi dapat menciptakan lulusan yang kompetitif dengan menyempurnakan gerakan literasi yang hanya fokus pada peningkatan kemampuan membaca, menulis, dan matematika. Adaptasi literasi baru dapat diintegrasikan dengan melakukan penyesuaian kurikulum dan sistem pembelajaran di era abad-21 ini.
Tetapi, dalam penggunaan teknologi ini. Kita bukan hanya menatap pada fokus teknologi tersebut. Kita sebagai calon guru juga harus memperhatikan kepada peserta didik yang menggunakan teknologi. Baik kita dan peserta didik itu sendiri harus bersikap jujur dalam penggunaan teknologi tersebut, yang nantinya tidak merugikan dan tidak menyalah gunakan penggunaan teknologi. Serta, dalam pembuatan apapun peserta didik tidak dapat mem-plagiat milik teman tau orang lain yang akan di akui miliknya. seperti membuat artikel, blog, jurnal, padlet, google class room, dan tugas sehari-hari yang diketik pada buku elektronik jauh dari kat plagiat, jika kita mampu menerapkan sikap jujur dalam menggunakan teknologi.
Teknologi dapat digunakan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif. Contohnya seperti simulasi, video pembelajaran, permainan pendidikan, dan platform pembelajaran daring yang memungkinkan siswa untuk berpartisipasi membuat suasana kelas menjadi hidup atau aktif dalam proses belajar berlangsung.
Internet dan teknologi digital menjadikan sumber pendidikan yang banyak dan lebih mudah diakses. Buku, jurnal, artikel, google site, dan sumber lain boleh didapatkan dalam pembelajaran, serta membebaskan pelajar dan guru untuk mengakses informasi terkini. Dengan begitu pembelajaran yang dilakukan dengan teruji.
CABARAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
Kesimpulan-nya, sebagai seorang guru kita perlu beriringan dengan teknologi. yang dimana perubahan zaman membawa kita untuk mengharuskan lebih kreatif, terampil, dan peduli pada keadaan sekitar untuk kemajuan pendidikan bersama.
Cabaran pada pembelajaran bahasa indonesia, kita bebas untuk menggunakan teknologi dalam keberhasilan pembelajaran yang dimana, kita tidak harus menerapkan pedagogy dalam pembelajaran ini seperti pembelajaran matematika adan sains yang terikat.
Kesimpulan-nya adalah sebagai pengguna teknologi untuk menghadapi cabaran pada abad-21 penting bagi kita untuk menggunakan pendekatan yang komprehensif dan mampan terhadap penggunaan teknologi pelaburan dalam infrastruktur pelatihan pembelajaran sehingga dapat bermanfaat dalam menjalankan pembelajaran.