Gunung Marapi, Sumatra Barat, meletus pada tanggal 03 Desember 2023 pukul 14:54 WIB. Sampai saat ini, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Marapi belum menyampaikan ketinggian abu akibat letusan Gunung Marapi tersebut."Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," kata Ahmad Rifandi, Pos Pengamatan Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023). Proses pencarian dan evakuasi terhadap para pendaki yang terdampak erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Kini, jumlah korban tewas tercatat 23 orang, 11di antaranya berhasil diidentifikasi.Sebanyak 75 pendaki dilaporkan terjebak saat erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12). Polda Sumbar mengatakan 23 pendaki tewas, 11 diantaranya sudah diidentifikasi. "Total yang teridentifikasi sudah 11 orang," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumatera Barat Komisaris Besar Polisi Lisda Cancer di Bukittinggi, Selasa (5/12). Lisda menyampaikan hampir semua korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal ataupun selamat mengalami luka bakar pada bagian tubuhnya. Korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi. 1 pendaki masih hilang, Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik, menyampaikan saat ini tim SAR gabungan masih mencari satu orang pendaki yang belum ditemukan. "Satu orang dalam pencarian," ujarnya. Abdul pun mengungkapkan proses evakuasi dan pencarian para pendaki di Gunung Marapi pada Selasa kemarin terhambat erupsi susulan Akibat erupsi tersebut, hujan abu terjadi hingga ke kaki bukit Gunung Marapi. Hal ini menyebabkan jarak pandang tim SAR gabungan terganggu. "Abu vulkanik sudah turun ke kaki bukit, ini membuat tim visibility kurang melihat kondisi di lapangan," kata beliau. Hujan abu di 4 kecamatan, hujan abu imbas erupsi Gunung Marapi masih terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Agam hingga Selasa kemarin. Berdasarkan data Pemkab Agam, ada 4 wilayah yang terdampak, yakni Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan Ampek Angkek, dan Kecamatan Malalak. "Sampai hari ini masih ada hujan abu, hanya hujan abu, kerikilnya sudah tidak ada," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Wasito dalam keterangan tertulis. Namun, kata Bambang, warga yang berada di empat kecamatan itu tidak ada yang mengungsi. Warga telah diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu, warga juga diimbau untuk menggunakan masker apabila harus beraktivitas di luar rumah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak kesehatan akibat abu vulkanik tersebut. Suharyono mengatakan para pendaki yang masuk lewat pos resmi dipastikan harus mengikuti mekanisme atau prosedur operasional standar (SOP) yang ditetapkan pengelola atau pemberi izin. "Mereka yang lewat pos-pos itu kan melalui perizinan". Nah, kalau pihak perizinan tetap mengizinkan berarti kami akan mengevaluasinya," ujarnya. Namun, kata beliau, saat ini pihaknya masih fokus pada misi pencarian dan penyelamatan serta identifikasi para korban.