Silfiyanti Ardiansyah

Silfiyanti Ardiansyah


Jawaban Generasi Z Jika Dikasih Tugas
Jawaban Generasi Z Jika Dikasih Tugas

Generasi Z sering disebut sebagai generasi strawberry, kok nggak punya otak?

Adanya perubahan di setiap tahun, begitu pun dengan generasi yang selalu berubah-ubah. Generasi milenial yang pernah menjadi perbincangan pada zamannya, sekarang sudah bergeser menjadi generasi Z atau gen Z. Generasi Z ada pada rentang tahun 1997 sampai dengan 2012 sesuai dengan data Badan Pusat Statistik. Berbicara dengan generasi Z, pasti mengenal dengan bahasa healing, satsetsatset, overthingking, dan masih banyak lagi.

Dalam dunia pendidikan, generasi Z paling banyak mendominasi dan bahkan digadang-gadang menjadi generasi penerus bangsa. Namun, tahu kah kamu bahwa generasi ini menjadi generasi manja yang hanya bisa bergantung dengan teknologi. Bukan rahasia asing lagi bahwa setiap detik, setiap menit, bahkan setiap jam generasi Z selalu mengandalkan teknologi untuk mendapatkan informasi bahkan tren yang paling booming saat ini. Keadaan ini dinamakan Fear of Missing Out (FOMO), tetapi bukan saja dilihat bahwa sisi ini adalah kelebihan, ternyata hal ini adalah kelemahan. Banyak siswa pada generasi Z menyampingkan pemikiran saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dari observasi yang dilakukan penulis tidak sedikit yang mengatakan, “Saya malas mikir, nggak punya otak, Bu!” ketika siswa diminta mengerjakan tugas dengan pemikirannya sendiri. Sehingga banyak siswa pada generasi Z seringkali mengandalkan teknologi dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan cara yang salah. Maksud salah di sini, kesalahan dalam meng-copy paste tugas yang seharusnya dijadikan referensi tugas.

Selain itu, generasi Z juga disebut sebagau generasi strawberry yang sekali tertekan langsung berair atau kita sebut sebagai generasi manja. Generasi ini juga mudah mengeluh karena terlalu sering melabeli dirinya sebagai orang yang overthingking, seseorang yang introvert, dan lain sebagainya.