Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat pembicaraan, dan ragam pembicaraan) dan sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku dalam Bahasa Indonesia yaitu PUEBI.
Bahasa yang baik mencerminkan jiwa yang bijak, kenapa?
Sering kali kita mendengar peribahasa yang berbunyi mulutmu harimaumu. Banyak hal yang menunjukkan dengan jelas bahwa perilaku seseorang terlihat melalui cara kita berbahasa kepada lawan bicara atau dengan tulisan yang kita tulis.
Bahasa mencerminkan pribadi seseorang jika, kemampuan berbahasa menggunakan bahasa yang baik dan penuh kesantunan, akan mencitrakan pribadi yang baik dan berbudi. Berbahasa yang bijak dan santun merupakan keterampilan yang harus dimiliki setiap orang sebagai warga dan anggota masyarakat yang bertata nilai. Bahasa santun menjadi ciri manusia yang memahami dan menghayati norma budaya dan agama. Orang yang berbahasa santun akan mampu menempatkan dirinya di tengah-tengah masyarakat sebagai elemen yang baik dan dapat diterima khalayak.
Pada era digital seperti saat ini, pengaruh penggunaan bahasa sudah tidak bisa dihindarkan. Munculnya bahasa-bahasa gaul atau alay sangat mudah diakses melalui internet atau bisa melalui media sosial yang merebak di kalangan pelajar. Bahkan, tidak hanya bahasa-bahasa gaul dan alay saja yang kita sering jumpai. Akan tetapi, tidak jarang di media sosial kita menjumpai istilah “membully” yaitu, di mana orang-orang saling menghujat dan berbicara kurang sopan dengan menjatuhkan lawan bicara. Hal yang dianggap salah (bagi mereka) akan mendapatkan hujatan seakan kesalahan itu wajar untuk dihina.
Bahasa bijak merupakan bahasa atau kalimat positif yang mengandung pesan motivasi dan inspirasi yang disampaikan agar setiap orang yang mendengar dan membacanya memiliki gambaran atau arahan untuk menjalani kehidupan agar penuh dengan kebaikan.
Manfaat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah memperlancar dalam berkomunikasi, rasa Nasionalisme dalam diri semakin meningkat, menggambarkan pribadi yang kita miliki menjadi pribadi yang baik, dan berkurangnya rasa grogi. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar secara bijak setiap hari akan menjadi kebiasaan yang baik. Dengan begitu, bahasa akan terus lestari dan tidak akan tergerus oleh perkembangan budaya. Selain itu, bangsa Indonesia tidak akan kehilangan jati dirinya karena bahasa yang digunakan adalah bahasa nenek moyangnya.
